Wednesday, September 25, 2019

BUNGA vs RIBA


A. Pengertian Riba Dan Bunga Bank
Pengertian riba secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu dari kata riba yarbu ,rabwan yang berarti az-ziyadah (tambahan) atau al-fadl (kelebihan) . Sebagaimana pula yang disampaikan didalam Alqur’an: yaitu pertumbuhan, peningkatan, bertambah, meningkat, menjadi besar, dan besar selain itu juga di gunakan dalam pengertian bukti kecil. 
Pengertian riba secara umum berarti meningkat baik menyangkut kualitas maupun kuantitasnya.
Sedangkan menurut istilah teknis, riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil.riba adalah memakan harta orang lain tanpa jerih payah dan kemungkinan mendapat resiko, mendapatkan harta bukan sebagai imbalan kerja atau jasa, menjilat orang – orang kaya dengan mengorbankan kaum miskin, dan mengabaikan aspek prikemanusiaan demi menghasilkan materi.

1. Dasar hukum tentang riba
Alqur’an
Orang-orang yang memakan riba itu tidak dapat berdiri melainkan sebagaimana berdirinya orang yang dirasuki setan dengan terbuyung-buyung karena sentuhanya.6 Yang demikian itu karena mereka mengatakan: “perdaganagan itu sama saja dengan riba”. Padahal Allah telah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba. Oleh karena itu, barang siapa telah sampi kepadanya peringatan dari tuhanya lalu ia berhenti (dari memakan riba), maka baginya yang telah lalu dan barang dan barang siapa mengulangi lagi memakan riba maka itu ahaki mereka akan kekal di dalamnya. Di jelaskan dalam alqur’an surat ar-rum ayat 39 :

-(ayat al quran)-

"Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)"


Al-hadist
Dari jabir ra, Rasulullah saw mencela penerima dan pembayar bunga orang yang mencatat begitu pula yang menyaksikan 7. Beliau bersabda, “mereka semua sama-sama dalam dosa “(HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad) dari abu said al-khudri ra, Rasulullah saw bersabda, “Jangan melebih lebihkan satu dengan lainya; janganlah menjual perak dengan perak kecuali keduanya setara; dan jangan melebih lebihkan satu dengan lainya;

a. Riba di kalangan non muslim
Orang-orang yahudi dilarang mempraktikan pengaambilan riba sebagaimana tercantum dalam kitab Old-testement (perjanjian lama) maupun undang-undang Talmud. jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umatku orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih utang terhadap dia: janganlah engkau bebankan bunga uang terhadapnya (kitab exodus (keluaran) pasal 22 ayat 25). Jangan engkau mengambil bunga uang atau riba darinya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu bisa hidup di antaramu jangan engkau member uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kau berikan dengan meminta riba (kitab levicitus (imamat) pasal 25 ayat 36-37).

b. Konsep riba di kalangan Kristen
Dalam kitab perjanjian tidak menyebutkan permasalahan bunga seccara jelas. Namun, sebagian kalangan kristiani menganggap larangan riba di larang dalam Lukas. Dan,jika kamu meminjamkan suatu kepada orang karena kamu berharap akan menerima sesuatu darinya, apakah jasamu?. orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang berdosa supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihanilah musuhmu dan berbuat baik mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak tuhan yang maha tinggi sebab ia berbuat baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang yang jahat (Lukas pasal 6 ayat 34-35) . Kasihanilah musuh musuhmu, dan berbuatlah baik, dan pinjamlah, dengan tidak mengharapkan apapun lagi; dan pahalamu akan besar, dan engkau akan menjadi anak-anak dari yang maha tinggi (Lukman pasal 6 ayat 35). Kepada orang yang tidak di kenal engkau boleh meminjamkan dengan riba; tapi kepada saudaramu engkau tidak boleh meminjamkan dengan riba (ulangan pasal 23 ayat 19-25).

c. Macam- macam riba
Secara garis besar, riba dikelompokkan menjadi dua. Masing-masing adalah riba utang piutang dan riba jual-beli.8 Kelompok pertama terbagi lagi menjadi riba qardh dan jahiliyah. Adapun kelompok kedua, riba jual-beli, terbagi menjadi riba fadhl dan riba nasiah.

1) Riba Qordh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang beruntung (muqtaridh).

2) Riba Jahiliyah
Utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang di tetapkan. Riba jahiliyah dilarang karena kaedah “kullu qardin jarra manfa ab fabuwa” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba). Dari segi penundaan waktu penyerahanya, riba jahiliyah tergolong riba nasiah, dari segi kesamaan objek yang dipertukarkan tergolong riba fadhl,”

3) Riba Fadhl
Riba fadhl disebut juga riba buyu yaitu riba yang timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kwantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahanya (yadan bi yadin). Pertukaran seperti ini mengandung ghoror yaitu ketidakjelasan bagi kedua pihak akan nilai masing barang yang dipertukarkan. Ketidakjelasan ini dapat menimbulkan tindakan zalim terhadap salah satu pihak, kedua pihak dan pihak-pihak yang lain.

4) Riba Nasiah
Riba nasiah juga disebut juga riba duyun yaitu riba yang timbul akibat utang piutang yang tidak memenuhi criteria untung muncul bersama resiko (al ghunmu bil ghumi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (kharaj bi dhaman). Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban menanggung beban hanya karena berjalanya waktu. Riba nasiah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang di pertukarkan dengan jenisbarang ribawi lainnya.


d. Prinsip-prinsip riba
Prinsip untuk menentukan adanya riba di dalam transaksi kridit atau barter yang diambil dari sabda Rasulullah saw :

1) Penukaran barang yang sama jenis dan nilainya, tetapi berbeda jumlahnya, baik secara kridit maupun tunai, mengandung unsure riba, contoh, adanya unsur riba di dalam pertukaran satu ons emas dengan setengah ons emas.
2) Pertukaran barang yang sama jenis jumlahnya, tetapi berbeda nilai atau harganya dan dilakukan secara kridit, mengandung unsure riba. Pertukaran semacam itu akan
terbebas dari unsur riba apabila dijalankan dari tangan ke tangan secara tunai.
3) Pertukaran barang yang sama nilainya atau harganya tetapi berbeda jenis dan kuantitasnya, serta dilakukan secara kridit, mengandung unsurriba. Tetapi apabila pertukaran dengan cara dari tangan ketangan tunai, maka pertukaran tersebut terbebas dari unsure riba. Contoh jika satu ons emas mempunyai nilai sama dengan satu ons perak. Kemudian dinyatakan sah apabila dilakukan pertukaran dari tangan ke tangan tuani. Sebaliknya, transaksi ini dinyatakan terlarang apabila dilakukan secara kridit karena adanya unsur riba.
4) Pertukaran barang yang berbeda jenis, nilai dan kuantitasnya, baik secara kridit maupun dari tangan ke tangan, terbebas dari riba sehingga di perbolehkan. Contoh, garam dengan gandum, dapat dipertukarkan, baik dari tangan ke tangan maupun secara secara kridit dengan kuantitas sesuai dengan yang disepakati oleh kedua belah pihak.
5) Jika barang itu campuran yang mengubah jenis dan nilainya, pertukaran dengan kuantitas yang berbeda baik secara kridit maupun dari tangan ke tangan,





Pengertian, Konsep, Manfaat Ekonomi Makro dan Mikro




Pengertian Ekonomi Makro dan Mikro

Berikut pengertian dari ekonomi makro dan pengertian ekonomi mikro, yaitu:
Ekonomi makro merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan perekonomian secara menyeluruh.
Sementara, ekonomi mikro merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan perekonomian hanya pada bagian kecilnya (tidak secara keseluruhan).
Sehingga, dari kedua pengertian di atas, Ekonomi makro dan Ekonomi Mikro bisa disebut sebagai bagian dari ekonomi teori yang bertugas untuk menerangkan berbagai peristiwa ekonomi dan kemudian merumuskan hubungannya ke dalam hukum ekonomi.

Mengenal Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro


Dalam ruang lingku pembahasan, ilmu ekonomi memiliki dua prespektif yang berbeda, yaitu ilmu ekonomi mikro (microeconomics) serta ilmu ekonomi makro (macroeconomics).

Baik teori ekonomi mikro dan ekonomi makro, keduanya jelas tidaklah sama. Sebab kedua hal tersebut mempunyai banyak perbedaan di dalam aspek analisis, situasi hingga penerapannya.

Sebelum ke pembahasan lebih lanjut, kenali dulu yuk mana saja sih kegiatan yang termasuk mikro dan makro.

Berikut contohnya:

  1. Rumah tangga konsumsi atau individu (rumah tangga di mana sekarang berada) merupakan ekonomi mikro.
  2. Rumah tangga produksi (perusahaan)merupakan ekonomi mikro.
  3. Rumah tangga negara (sangat luas cakupannya) merupakan ekonomi makro.

Nah, untuk mempermudah kalian dalam memahami karakteristik keduanya, berikut beberapa perbadaan dari ekonomi mikro dan makro.

Harga dan Nilai Komoditas dari Barang

Pengertian komoditas: suatu benda nyata (fisik) yang mudah diperdagangkan atau dapat ditukar dengan produk sejenis yang biasanya bisa dibeli atau dijual oleh investor lewat bursa berjangka.
Singkatnya komoditas merupakan produk yang diperjual belikan serta karakteristik dari harganya ditentukan oleh permintaan dan juga penawaran pasar.
Sehingga, komoditas itu sama dengan produk.
Berikut kasusnya dalam ekonomi mikro dan makro:
  • Dalam ekonomi mikro, harga merupakan suatu nilai dari sebuah komoditas atau barang tertentu saja. Contoh: harga kopi, harga gula, harga komputer, harga skincare.
  • alam ekonomi makro, harga merupakan nilai dari sebuah komoditas secara keseluruhan atau agregat. Contoh: indeks harga konsumen (IHK) sebagai agregat harga dan juga jasa dalam suatu negara.

Unit Analisis dan Apa Saja Cakupannya

Pengertian unit analisis: batasan apa saja yang dianalisa sekaligus dipelajari dalam study dan prakteknya.
Sehingga, jika kalian tahu mana saja batasan analisis dari ekonomi makro dan mikro, maka kalian akan mudah untuk membedakannya.
Berikut kasusnya dalam ekonomi mikro dan makro:
  • Dalam ekonomi mikro: menganalisis sekaligus membahas kegiatan ekonomi secara individual. Maksud dari individual disini yaitu kalian dapat berperan sebagai rumah tangga konsumsi serta perusahaan sebagai rumah tangga produksi. Contoh: permintaan dan penawaran, pasar, biaya serta laba atau rugi dari sebuah perusahaan.
  • Dalam ekonomi makro: menganalisis sekaligus membahas agregat perekonomikian secara keseluruhan dalam suatu negara. Contoh: pendapatan nasional, inflasi, deflasi, investasi, serta pertumbuhan ekonomi.

Tujuan Analisis Ekonomi Mikro dan Makro

Tujuan analisis dari teori ekonomi mikro maupun makro sangatlah berbeda.
Tujuan dari keduanya tentu saja sudah terlihat pada unit analisis apa saja yang dipelajari.
  • Dalam ekonomi mikro: fokus tujuan analisis berpusat pada cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki supaya bisa meraih kombinasi yang tepat, pengeluaran serendah-rendahnya serta pendapatan setinggi-tingginya.
  • Dalam ekonomi makro: fokus tujuan analisis berpusat pada pengaruh kegiatan ekonomi yang dilakukan, pada perekonomian yang terjadi secara menyeluruh dalam sebuah negara.
Dilihat DariEkonomi MikroEkonomi Makro
HargaHarga menjadi nilai dari sebuah komoditas (barang tertentu saja)Harga menjadi nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan atau menyeluruh)
Unit AnalisisPerubahan kegiatan ekonomi secara perorangan ataupun individual. Sebagai contoh: permintaan dan penawaran konsumen, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya serta laba atau rugi perusahaanKegiatan ekonomi yang membahas kegiatan ekonominya secara menyeluruh. Contoh: Pendapatan nasional, Investasi, Kesempatan kerja, Inflasi , dan Neraca pembayaran
Tujuan AnalisisBerpusat tentang cara dalam mengalokasikan sumber daya supaya bisa diraih dengan kombinasi yang pas dan tepat.Berpusat pada pengaruh kegiatan ekonomi kepada perekonomian secara menyeluruh.

Konsep Ekonomi Mikro dan Makro

perbedaan ekonomi mikro dan makro beserta contohnya
Seperti yang kita ketauhi, aspek dalam ilmu ekonomi sangatlah luas, sehingga dibagi dua menjadi ekonomi mikro dan makro.
Dan kedua hal tersebut memiliki konsep yang berbeda.
Konsep itulah yang nantinya akan menjadi acuan dalam mempelajari ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Berikut penjelasannya:

Konsep Dasar Ekonomi Mikro

Tanpa kita sadari, konsep dasar yang berlaku dalam ekonomi mikro ternyata kita alami sehari-hari lho.
Konsep ini terjadi baik itu dalam rumah tangga (konsumsi, individu ataupun rumah tangga (produksi), serta perusahaan di mana anda bekerja.
Konsep dasar ekonomi mikro ini terdiri dari tiga teori, yakni produksi, harga dan distribusi.
Berikut penjelasannya:
  • Teori Produksi
Pengertian: teori di mana jasa dan barang ada sebab diproduksi terlebih dahulu.
Pada produksinya membutuhkan input sumber daya yang diperlukan agar dapat menghasilan hasil produksi.
Teori ini tak lain merupakan pemahaman mengenai teori produksi yang berhubungan mengenai kuantitas serta beberapa faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan yang lainnya.
  • Teori Harga
Pengertian harga: nilai penentu dari suatu barang maupun jasa.
Keterangan: harga berhubungan dengan interaksi yang terjadi di antara permintaan (demand) dengan penawaran (supply).
Sehingga, harga suatu harga atau barang yang dipengaruhi oleh adanya tingkat permintaan konsumen serta penawaran oleh produsen kepada jasa ataupun barang tersebut.
Harga memiliki sifat fluktuatif, yang mana sifat tersebut berlaku dalam teori hukum permintaan dan penawaran.
Ilmu ekonomi mikro mempelajari tentang perilaku individu (rumah tangga, perorangan, perusahaan, serta pasar) dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi.
  • Teori Distribusi
Suatu produksi tidak akan dapat berjalan lancar tanpa adanya pendistribusian bahan baku. Dalam hal ini, distribusi juga termasuk ke dalam bagian kegiatan pemasaran (marketing) atau penyaluran barang atau jasa dari produsen ke tangan konsumen.
Dalam distribusi ini melibatkan beberapa peran, seperti: distributor, pedagang grosir, serta retail termasuk reseller dan juga dropshiper.

Konsep Dasar Ekonomi Makro

Teori ekonomi makro cakupannya lebih besar di bandingkan dengan mikro, sebab teori makro sudah tidak lagi membahas kepentingan perorangan ataupun perusahaan.
Teori makro ini lebih merujuk terhadap kepentingan roda perekonomian secara umum pada suatu negara.
Adapun beberapa konsep dari ekonomi makro, diantaranya yaitu:
  • Pengeluaran (Output) dan Pendapatan (Income)
Ukuran output secara makro yaitu Produk Domestik Bruto (PDB). Yang mana, tinggi dari PDB itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: teknologi, akumulasi modal, serta kualitas sumber daya manusia.
Adapun beberapa hal yang dapat membuat PDB tinggi, diantaranya yaitu:
  1. Mengambil atau memanfaatkan teknologi canggih.
  2. Mempunyai akumulasi modal yang tinggi.
  3. Tingkat pendidikan yang menggambarkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi.
Faktor tersebut juga berlaku untuk sebaliknya.
  • Tingkat Pengangguran
Semakin tinggi tingkat pengangguran di suatu negara, maka beban yang dipikulpun semaki berat, serta pertumbuhan ekonomi akan terhambat sebab produksi nasional rendah.
Tak hanya itu, tingkat pengangguran yang tinggi juga akan berpengaruh pada tingkat daya beli masyarakatnya. Sehingga hal tersebut akan menyebabkan lesunya laju perekonomian suatu negara.
ilmu ekonomi makro adalah analisa yang berhubungan dengan perilaku ekonomi secara agregat (keseluruhan), dalam hubungannya dengan outputincome, harga, tingkat pengangguran, serta faktor lain yang sifatnya agregat.
  • Inflasi dan Deflasi
Inflasi dan deflasi berhubungan erat dengan moneter.
Inflasi adalah kenaikan harga umum secara terus menerus, sementara deflasi kebalikannya, yakni penurunan harga.
Perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi ataupun deflasi akan berisiko pada keberlangsungan krisis perekonomian negara secara keseluruhan.
Pada keadaan seperti inilah, pemerinatah perlu untuk turun tangan dengan menerapkan sistem kebijakan fiskal dan moneter.
Manakah Yang Lebih Penting dari Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro?
Sebetulnya baik ekonomi mikro maupun makro keduanya sama pentingnya untuk kita pelajari.
Tetapi, ada baiknya jika kita belajar dari hal yang kecil terlebih dahulu yaitu ekonomi mikro. Di mana ekonomi mikro juga kita alami dalam kehidupan sehari-hari.
Dan dengan kita tahu apa itu ekonomi mikro, setidaknya kita akan lebih mengerti bagaimana cara untuk menyikapi, menanggulangi sekaligus menyelesaikan permasalahannya.
Selanjutnya, tentang ekonomi makro bukan berarti kurang bermanfaat untuk kita pelajari. Sebab, baik mikro ataupun makro masih memiliki kaitan satu sama lain.
Namun, justru dengan mempelajari teori makro kita akan memiliki dasar serta wawasan yang kuat dalam mengambil keputusan yang berhubungan permasalahan ekonomi.
Tidak ada kerugian akan kita dapatkan apanila kita ingin belajar, sebab semua ilmu pastinya memiliki manfaat apabila di implementasikan dalam kehidupan nyata.
  • Teori harga

Manfaat Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro 

manfaat
Adapun beberapa manfaat yang dihasilkan oleh ekonomi makro dan mikro pada perekonomian suatu negara.
Diantaranya yaitu:
  • Ekonomi makro bisa memberikan kita manfaat apabila kita pelajari, manfaatnya seperti: kita bisa mengetahui pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi nasional, serta neraca pembayaran nasional.
  • Ekonomi mikro bisa memberikan manfaat apabila kita pelajari, manfaatnya seperti: bisa melakukan penghematan dalam sumber daya yang terbatas serta bisa mengetahui cara-cara untuk meraih kepuasan tertinggi dalam penggunaan sumber daya yang serba terbatas.

Rangkuman:

Ekonomi Mikro

Secara singkta, ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro meliputi hal-hal seperti di bawah:
Permintaan, penawaran, dan keseimbangan harga pasar.
  1. Elastisitas permintaan dan juga elastisitas penawaran.
  2. Teori perilaku konsumen.
  3. Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen, dan laba.
  4. Pasar persaingan sempurna.
  5. Pasar monopoli.
  6. Pasar oligopoli.
  7. Pasar persaingan monopolistik.
  8. Permintaan akan input.
  9. Mekanisme harga dan distribusi pendapatan.

Ekonomi Makro

Secara ringkas ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi makro meliputi hal-hal berikut ini.
  1. Penghitungan pendapatan nasional.
  2. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian dua sektor.
  3. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor.
  4. Kebijakan fiskal dan sistem perpajakan.
  5. Uang bank, dan penciptaan uang.
  6. Kebijakan moneter dan uang yang beredar.
  7. Pasar uang dan pasar tenaga kerja.
  8. Teori inflasi.
  9. Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing, dan neraca pembayaran.
  10. Perdagangan luar negeri dan tingkat keseimbangan pendapatan nasional.
  11. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.