*Kognisi adalah pemahaman terhadapa pengetahuan.
*Afeksi adalah kasih sayang
*Psikomotori adalah mempelajari perbedaan individu dan kelompok.
FORMAT LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor dalam bentuk format kegiatan bimbingan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu pelaksanaan, langkah-langkah dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan bimbingan konseling.
B. Rumusan Masalah.
1.Bagaimakah bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling ?
2.Bagaimakah bentuk Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling ?
3.Bagaimakah bentuk Format kegiatan individual bimbingan dan konseling ?
4.Bagaimakah bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling ?
5.Bagaimakah bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling ?
6.Bagaimakah bentuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling ?
C. Tujuan.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah untuk mendeskripsikan.
Bimbingan dan Konseling
merupakan pekerjaan pelayanan yang professional, yang menguraikan pemahaman,
penanganan dan penyikapan tentang keadaan seseorang yang meliputi unsur
kognisi, afeksi, dan psikomotori. Pekerjaan ini sangat penting sekali dalam
dunia pendidikan, agar tercipta keserasian atau keharmonisan antara guru dengan
siswa.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor dalam bentuk format kegiatan bimbingan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu pelaksanaan, langkah-langkah dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan bimbingan konseling.
B. Rumusan Masalah.
1.Bagaimakah bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling ?
2.Bagaimakah bentuk Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling ?
3.Bagaimakah bentuk Format kegiatan individual bimbingan dan konseling ?
4.Bagaimakah bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling ?
5.Bagaimakah bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling ?
6.Bagaimakah bentuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling ?
C. Tujuan.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah untuk mendeskripsikan.
1.Bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling.
2.Bentuk
Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling.
3.Bentuk
Format kegiatan individual bimbingan dan konseling.
4.Bentuk
Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling.
5.Bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling.
6.Bentuk
Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling.
BAB II
A. Format Kegiatan Klasikal.
Format kegiatan
klasikal
yaitu suatu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani klien dalam satu
kelas. Misalnya jika ada suatu masalah yang timbul didalam suatu kelas, maka
seorang konselor harus berperan untuk dapat membantu menyelesaikan masalah
yang sedang terjadi tersebut, namun cara menyelesaikannya yaitu dengan cara
dikumpulkan semua klien yang ada didalalam kelas tersebut karena masalah yang
dihadapi itu akan didiskusikan secara bersama-sama dengan dibimbing oleh
seorang konselor tersebut.
Menurut Santoso (2011:139) bimbingan kelas (klasikal) adalah program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat). Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai berikut :
Menurut Santoso (2011:139) bimbingan kelas (klasikal) adalah program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat). Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai berikut :
a. Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal
antara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dengan peserta didik atau
konseli.
b. Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya
komunikasi langsung antara Guru Bimbingan Konseling dengan peserta didik,
khusus bagi peserta didik dapat menyampaikan permasalahan kelas atau pribadi
atau curhat di kelas.
c. Dapat terjadinya kesempatan bagi Guru Bimbingan
Konseling melakukan tatap muka, wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta
didik dan suasana belajar di kelas.
d. Sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan
upaya pencegahan, penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan, dan pengembangan
pikiran, perasaan, dan kehendak serta prilaku peserta didik.
1.Pelaksanaan Bimbingan Klasikal.
1.Pelaksanaan Bimbingan Klasikal.
Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan dalam
bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan klasikal berbeda dengan mengajar.
Layanan ini juga memiliki beberapa ketentuan dalam pelaksannanya. Adapun
perbedaannya antara mengajar dan membimbing :
a. Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan
mengajar atau menyampaikan materi pelajaran sebagaimana mata pelajaran yang
dirancang dalam kurikulum pendidikan disekolah, melainkan menyampaikan
informasi yang dapat berpengaruh terhadap tercapainya perkembangan yang optimal
seluruh aspek perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik atau
konseli.
b. Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain
bimbingan dan konseling yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir, serta
aspek-aspek perkembangan peserta didik.
c. Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru bimbingan dan
konseling atau konselor adalah menyelenggarakan layanan bimbingan konseling
yang memendirikan peserta didik atau konseli.
2. Langkah-Langkah Bimbingan Klasikal.
Untuk dapat melaksanakan layanan bimbingan klasikal
secara baik, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebagai
berikut :
a. Melakukan pemahaman peserta didik (menentukan kelas
layanan, menyiapkan instrument pemahaman peserta didik, pengumpulan data,
analisis data, dan merumuskan pemahaman ).
b. Menentukan kecenderungan kebutuhan layanan bimbingan
klasikal bagi peserta didik/konsli atas dasar hasil pemahaman peserta didik.
c. Memilih metode dan teknik yang sesui untuk memberian
layanan bimbingan klasikal (ceramah-diskusi; atau ceramah-simulasi-diskusi,
atau ceramah-tugas-diskusi ).
d. Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat
disiapkan secara tertulis merupakan suatu bukti administrasi kegiatan, dengan
demikian materi layanannya disajikan secara terencana dengan harapan mencapai
hasil yang optimal, sebab disusun atas dasar kebutuhan dan literature yang
relevan.
e. Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor, dengan catatn telah mencerminkan
adanya kesiapan layanan bimbingan klasikal dan persiapan diketahui oleh
Koordinator Bimbingan dan Konseling dan atau Kepala sekolah.
f. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian
layanan bimbingan klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan.
g. Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu
dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang
diberikan atau perkembangan sikap dan prilaku atau tingkat ketercapaian
tugas-tugas perkembangan.
Secara umum aspek yang dievaluasi meliputi : kesesuaian
program dalam pelaksanaan, keterlaksanaan program, hambatan-hambatan yang
dijumpai, dampak terhadap kegiatan belajar mengajar, dan respon peserta didik
personal sekolah, dan orang tua serta perubahan perkembangan peserta didik (tugas-tugas
perkembangan) atau perkembangan belajar, pribadi, sosial, dan karirnya.
B. Format
Kegiatan Kelompok.
Format
kegiatan kelompok yaitu
suatu
format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah klien dalam
bentuk kelompok melalui dinamika kelompok tersebut. Misalnya
seorang konselor mengarahkan atau membimbing klien dalam sejumlah kelompok,
yang ketika ada permasalahan diwaktu itu maka diselesaikan melalui secara kelompok,
yang dibantu oleh seorang konselor yang sudah prefesional.
Prayitno
(2008: 61) bahwa
“Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan
bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok lebih menekankan suatu upaya
bimbingan kepada individu melalui
kelompok”.
1.
Tujuan Konseling Kelompok meliputi :
a. Melatih anggota kelompok agar
berani berbicara dengan orang banyak.
b. Melatih anggota kelompok agar
berani berbicara dengan orang banyak.
c. Dapat mengembangkan bakat dan
minat masing-masing anggota kelompok.
d. Mengentaskan
permasalahan-permasalahan kelompok.
2. Unsur Konseling Kelompok.
Dalam kegiatan konseling
kelompok, terdapat beberapa unsur sehingga kegiatan tersebut disebut konseling
kelompok. Adapun unsur-unsur yang ada
dalam konseling kelompok yaitu :
a.Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah dalam rentangan penyesuaian
yang masih dapat diatasi oleh peimpin kelompok maupun anggota kelompok yang
lainnya.
b.Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin jalannya kegiatan konseling kelompok.
Konseling kelompok dipimpin oleh seorang konselor atau psikolog yang
profesional dengan latihan khusus bekerja dengan kelompok.
c.Permasalahan yang dihadapi antar
anggota konseling kelomppok adalah sama.
d.Metode yang dilaksanakan dalam
konseling kelompok berpusat pada proses kelompok dan perasaan kelompok.
e.Interaksi antar anggota kelompok
sangat penting dan tidak bisa dinomor duakan.
f.Kegiatan konseling kelompok
dilaksanakan berdasar pada alam kesadaran masing-masing anggota kelompok dan
juga pemimpin kelompok.
g.Menekankan pada perasaan dan
kebutuhan anggota.
h.Adanya dinamika kelompok antar
anggota kelompok dalam kegiatan konseling kelompok.
i.Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.
C. Format Kegiatan Individual.
Format kegiatan individual yaitu suatu
format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani klien secara perorangan.
Dalam format individual ini, seorang konselor hanya menuntaskan pelayanan
masalah yang dihadapi oleh seorang konselor tersebut, karena dengan pormat
laayanan individual inilah seorang konselor bisa memberikan masukan-masukan, seperti
memberikan masukan motivasi biar klien tersebut bisa mendiri.
Format layanan individual
ini akan diaplikasikan kedalam layanan perorangan, yang mana seorang klien untuk
menyelesaikan masalahnya diperlukan dengan
cara bertatap muka antara konselor
dan klien.
Dan disinilah perlu pemahaman konselor tentang pemahaman
individu kliennya, yang mana Pemahaman individu merupakan awal dari kegiatan
bimbingan dan konseling. Tanpa adanya pemahaman terhadap individu, sangat sulit
bagi Guru Pembimbing untuk memberikan bantuan karena pada dasarnya bimbingan adalah
bantuan dalam rangka pengembangan pribadi.
Adapun hal-hal
yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka pelaksanaan bimbingan
dan konseling, adalah sebagai berikut :
1.Identitas diri,
yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan pribadi.
2.Kondisi jasmaniah
dan kesehatan.
3.Kapasitas (
umum/Intligensi dan khusus/Bakau) dan kecakapan.
4.Sikap dan minat.
5.Watak dan
tempramen.
6.Cita-cita sekolah
dan pekerjaan.
7.Aktivitas social.
8.Hobi dan pengisian
waktu luang.
9.Kelebihan atau
keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki.
10.Latar belakang keluarga siswa.
D. Format
Kegiatan Lapangan.
Format kegiatan
lapangan
yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan kliennya
melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan. Misalnya
: Seorang
konselor itu harus berperan penting dalam mengarahkan dan membina kliennya
untuk membantu meyelesaikan masalah yang sedang dihadapi kliennya, ketika
kliennya itu berada diluar kelas atau diluar ruangan, konselor bisa menjumpai kliennya dilapangan
mana saja, supaya masalah klien tersebut bisa diketahui dan diselesaikan.
Dalam hal ini kegiatan bimbingan konseling lapangan, bisa
kita lakukan dengan cara Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar
Sekolah yaitu disebut dengan PLBK Luar Sekolah. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
wawasan, keterampilan,
dan sikap dari siswa atau klien tersebut. Dan disilah konselor
atau guru bisa memberikan bimbingan dan konselingnya pada siswa atau kliennya
tersebut.
Manfaat PLBK Luar Sekolah Bagi
siswa tersebut adalah untuk dapat mencegah dan mengatasi terjadinya
masalah-masalah pribadinya dalam bersosialisasi pada teman, guru, orang tua dan lain-lainnya,
supaya anak tersebut dapat menjadi siswa yang suka bersosialisasi pada dilinkungan sekolah, dirumah dan masyarakat sekitar.
E. Format Kegiatan Jarak
Jauh.
Format kegiatan Jarak
Jauh yaitu
format
kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan siswa melalui media atau
saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik. Pada saat sekarang, alat elektronik merupakan peminat
terbanyak diseluruh dunia dan mengalahkan surat sebagai alat kegiatan Jarak
Jauh bimbingan dan konseling, dan yang sering kita pakai sebagai alat elektronik
penghubung dalam berkomunikasi adalah, seperti internet dan hp.
Disini Internet merupakan hal yang sangat dinikmati oleh
orang dewasa, orang yang berusia lanjut, remaja dan termasuk anak-anak. Salah
satu layanan Format kegiatan Jarak
Jauh bimbingan dan konseling sebagai alat komunikasi antara
konselor dengan konseli adalah sebagai berikut :
1.Layanan
Bimbingan dan Konseling Berbasis Video Conference.
Video Conference atau
konferensi video merupakan bagian dari dunia teleconference. Video conference
dapat diartikan sesuai dengan suku katanya, yaitu video = video, conference =
konferensi, maka video conference adalah konferensi video dimana data yang ditransmisikan
dalam bentuk video atau audiovisual. Videoconference adalah telekomunikasi
dengan menggunakan audio dan video sehingga terjadi pertemuan ditempat yang
berbeda-beda. Ini bisa berupa dua lokasi yang berebeda
(point to point) atau mengikutsertakan beberapa lokasi sekaligus di
dalam satu ruangan konferensi (multi-point).
Sudah tentunya untuk
menjalankan layanan ini, pada masing-masing sekolah disediakan sarana internet,
komputer dengan camera (webcam) atau laptop sebagai piranti utama untuk
menjalankan program ini.
Melalui video conference
ini antar konselor serta siswa/ konseli bisa bertatap muka secara langsung
walaupun bersifat virtual, maka bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah
tergantung kreasi dari konselor itu sendiri. Bentuk
layanan bimbingan dan konseling yang bisa diupayakan yaitu: layanan
konsultasi, layanan informasi, layanan konseling individual, layanan konseling
kelompok, beserta layanan lain yang bisa dikembangkan oleh masing-masing
konselor dan sesuai dengan kebutuhan konseli.
2.Layanan
Bimbingan dan Konseling Berbasis Telepon.
Pada
prinspinya, kita hidup dalam dunia yang selalu berkembang, istilah teelpon
tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan benda tersebut sudah
menjamur ke pelosok-pelosok negeri sebagai alat komunikasi canggih jarak jauh. Dan telepon merupakan pelayanan komunikasi yang sangat bagus dalam aspek pelayanan bimbingan dan
konseling, yang merupakan suatu cara inovatif dalam mendukung sesuatu kegiatan layanan jarak jauh.
Telepon
berasal dari suku kata “tele” artinya jauh dan “phone” artinya
suara. Jadi telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal di zaman yang
semodern ini, bahwa telepon merupakan barang elektronik yang mempermudah
telewicara dan pengiriman pesan secaraa otomatis. Dan oleh sebab itu, Layanan
Bimbingan dan Konseling jarak jauh, bukan saja
bekembang tetapi sudah banyak dipakai dan diminati oleh manusia seperti acara
tv, vidio, internet, telepon, dan sebagainya.
F. Format Kegiatan Kolaboratif.
Format kegiatan Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu
format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik
melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan atau masukan dan hal-hal yang bermanfaat kepada peserta
didik tersebut. Kolaboratif dalam kamus bahasa indonesia sama dengan kolaborasi.
Jadi Kolaborasi adalah suatu
bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik
individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak
langsung yang menerima akibat dan manfaat. Nilai-nilai
yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan persepsi,
kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, kejujuran, kasih sayang
serta berbasis masyarakat.
Tujuan
Kolaborasi.
1.Menjalin
hubungan baik antar konselor, konseli
serta pihak lain sehingga ketika terjadi permasalahan, maka dibutuhkan
pihak ahli konselor untuk dapat
melakukan penanganan bimbingan konseling.
2.Konselor
mampu membantu siswa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik.
3.Memberikan
berbagai informasi bimbingan konseling yang dibutuhkan konseli,
melalui ahli-ahli lain.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
1) Format kegiatan klasikal yaitu
suatu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani klien dalam satu kelas.
2) Format
kegiatan kelompok yaitu
suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah klien
dalam bentuk kelompok melalui dinamika kelompok tersebut.
3) Format kegiatan
individual Yaitu
suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani klien secara
perorangan.
4) Format kegiatan lapangan yaitu
kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan kliennya melalui
kegiatan diluar kelas atau lapangan.
5) Format kegiatan Jarak Jauh yaitu
format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan siswa melalui
media atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik.
6) Format kegiatan Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu
format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik
melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan atau masukan dan hal-hal yang bermanfaat kepada peserta
didik tersebut.
B. Saran.
Dari uraian tersebut di atas, asas bimbingan dan konseling
merupakan hal yang sangat penting yang harus dipegang teguh oleh para konselor/
guru pembimbing dalam memberikan pelayanan pada konseli/ siswa. Maka dari itu
penulis dapat memberikan saran kepada semua pihak yang terlibat sebagai
pelaksana pendidikan atau bisa disebut sebagai seorang guru (pembimbing) dan
calon guru (mahasiswa jurusan pendidikan), agar tetap selalu bertanggungjawab
atas keberhasilan siswa dalam rangka mencetak kepribadian yang luhur. Dan bagi
calon guru diharapkan mencari refrensi lain yang berkaitan dengan bimbingan dan
konseling, karena kami (penulis) merasa isi makalah ini ada kekurangan.
DAFTAR RUJUKAN
Santoso, Djoko Budi. 2011. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Malang: Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Prayitno.
2008. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
No comments:
Post a Comment