Monday, April 1, 2019

Pengertian Sekretaris



KESEKRETARIATAN

A. Pengertian Sekretaris.
Kata sekretaris bersal dari kata “secret“ yang artinya rahasia. Jadi tugas tugas sekretaris tidak lepas dari kerahasiaan perusahaan. Ini disebabkan kebijakan awal yang akan dikeluarkan oleh pimpinan atau perusahaan sedikit banyak akan diketahui oleh sekretaris. Karena tugas sekretaris adalah membantu pimpinan dalam meringankan tugas-tugasnya. Sekretaris memegang peranan penting dalam membantu pimpinan menjalankan tugasnya dan menyimpan rahasia pimpinan dan perusahaan karena sedikitnya banyak rahasia tersebut diketahui oleh sekretaris untuk bisa selalu menjaga rahasia itu dari siapapun yang berkepentingan terhadapnya.

Berikut ini pengertian sekretaris yang penulis ambil dari berbagai sumber :
a. Pengertian sekretaris menurut Betty Hutchinson dan Carol Milano dikutip oleh Ursula Ernawati (2004:1) adalah seorang profesional. Sebagai Profesional, Anda diharapkan menampilkan aneka macam tangung jawab tugas kesekretaisan dengan penuh kompetensi, dapat dipercaya dan berkepribadian.
b. Sekretaris adalah orang yang membantu seseorang, yaitu pimpinan dalam melaksanakan tugas perkantoran (Hartiti Hendarto & Tulus Haryono 2004:4).
c.  Bahwa sekretaris adalah orang yang mempunyai tugas yang sangat berkaitan dengan kegiatan tulis menulis, atau kegiatan catat-mencatat dari suatu kegiatan perkantoran atau perusahaan (Saiman, 2002:24)
d. Menurut The Liang Gie, (2002:25) yang dikutip Saiman adalah seorang petugas yang pekerjaanya menyelenggarakan urusan suratmenyurat termasuk menyiapkan bagi penjabat penting atau suatu organisasi.
e. Menurut Wursanto, (2002:25) yang dikutip Saiman sekretaris adalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan detail kepala atau pimpinannya.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan, bahwa sekretaris adalah orang yang bertugas membantu dan melayani serta meringankan tugastugas pimpinan serta sekaligus sebagai orang yang dapat dipercaya oleh pimpinan untuk memegang rahasia.

B. Syarat-syarat Menjadi Sekretaris Profesional.
Untuk dapat menjadi seorang sekretaris yang profesional mempunyai syarat-syarat yang harus dijalankan oleh setiap sekretaris. Apabila seorang sekretaris tidak mempunyai syarat-syarat untuk menjadi sekretaris maka tugas dan fungsi kesekretarisannya tidak dapat berjalan dengan baik.
Adapun syarat-syarat yang harus dijalani oleh seorang sekretaris untuk dapat menjadi seorang sekretaris yang profesional. Menurut Ursula Ernawati (2004:21) adalah sebagai berikut :
a) Menguasai seluk beluk kantor.
b)Memiliki ilmu pengetahuan khusus/spesialisasi yang sesuai/relevan dengan  aktivitas kantornya.
c) Menguasai pengetahuan umum dengan banyak membaca, belajar maupun menyimak siaran media massa.
d) Menguasai bahasa dengan baik dan benar sesuai kebutuhan perusahaan.
e)Berpengetahuan dan mampu melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan seperti berkorespondensi, mengetik dengan cepat dan akurat, mengoperasikan mesin-mesin kantor, pelayanan tamu dll.
f) Memiliki kepribadian yang sesuai dengan profesinya sebagai sekretaris.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan seorang sekretaris berperan sebagai pembantu pimpinan, agar dapat melaksankan tugas-tugas dengan baik harus memiliki syarat-syarat tertentu untuk melaksanakan tugasnya.
Menurut Hartiti Hendarto M.G dan Tulusharyono F.X (2003:16), syarat syarat tersebut adalah :
1.  Persyaratan Primer.
Untuk menjadi seorang sekretaris tidaklah mudah, karena harus mempunyai keterampilan, kecakapan, inisiatif, berani bertanggungjawab, dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, selain memiliki pengalaman yang memadai dibutuhkan pula keterampilan dan persyaratan yang menunjang untuk menyelesaikan tugasnya sebagai seorang sekretaris yang dapat diandalkan oleh perusahaan.
Persyaratan primer merupakan persyaratan dasar yang harus dimiliki untuk memulai karier sekretaris, antara lain :
a. Minat.
Sama halnya dengan profesi lain, untuk menekuni bidang ini minat seseorang dapat dilihat dari keinginannya yang besar untuk mengetahui lebih banyak terhadap jenis pekerjaan yang akan ditekuni.
b. Sifat dan Kepribadian.
-   Sifat dasar yang dibutuhkan oleh sekretaris, yaitu :
Salah satu keunikan dari profesi sekretaris adalah juga membutuhkan sifat dari  berbagai profesi, sifat dasar yang dibutuhkan yaitu :
a) Akurat, yaitu ketelitian dan sikap hati-hati dalam melakukan tugas.
b) Cermat, yaitu mampu mengerjakan tiap-tiap bagian dari suatu pekerjaan dari awal sampai akhir dengan sempurna tanpa diberi petunjuk oleh orang lain.
c) Banyak akal, kreatif, dan mampu mencoba atau mencari cara untuk memecahkan berbagai masalah.
d) Penuh pertimbangan dan mampu membuat perhitungan sebelum bertindak atau melakukan sesuatu hal.
e) Inisiatif, yaitu mampu menemukan atau mengerjakan sesuatu tanpa harus diberi tahu oleh orang lain.

- Sifat yang dibutuhkan dalam melaksanakan Human Relations, antara lain:
a) Considerative, yaitu sifat rela memikirkan dan bersedia mendahulukan kepentingan orang lain, baik hati, dan rela menolong.
b) Tacful, yaitu hati-hati dalam memilih kata, berkomentar dan tindakan agar tidak menyingung perasaan oarang lain, atau membuat orang lain malu.
c) Discrete, yaitu berhati-hati dan bijakasana, tidak mudah membicarakan masalah seseorang perihal yang diketahui kepada orang lain yang tidak berhak atau tidak berkepentingan.
d) Objektive, adalah sikap adil dalam memberikan penilaian, rasional, tidak memutuskan sesuatu atau berpendapat berdasarkan perasaan saja.
c. Keterampilan Dalam Menunjang Pekerjaannya Sehari-hari.
Sekretaris membutuhkan modal keterampilan dasar yang cukup. Menurut Hartiti Hendarto dan Tulusharyono (2003:18), keterampilan dasar yaitu:
1) Bahasa.
2) Mengetik.
3) Stenografi Indonesia dan Inggris..
4) Korespondensi.
5) Kearsipan.
6) Tugas Kesekretarisan.

d.  Pengetahuan.
Orang yang berpengetahuan luas terlihat dari caranya membicarakan hal-hal yang terjadi disekitarnya. Dari pengetahuan inilah sekretaris dinilai kecerdasan dan minatnya untuk lebih maju.

2.  Persyaratan Sekunder.
Dalam menunjang kariernya sekretaris yang handal juga membutuhkan persyaratan sekunder, persyaratan sekunder merupakan persyaratan yang tidak kalah pentingnya, karena merupakan dasar untuk memiliki karier yang sukses dalam dunia kesekretarisan, menurut Hartiti Hendarto dan Tulus haryono (2003:20), persyaratan sekunder tersebut yaitu
1. Kepandaian untuk mengatur waktu seefektif dan seefisien mungkin.
2. Penuh dedikasi dalam melaksanakan tugasnya.
3.Kemampuan untuk menjaga kerahasian perusahaan/ pemimpin dengan baik.
4.Kemampuan dan kesanggupan menyajikan tugas secara rapi dan profesional.

Menurut Saiman (2002:26), syarat-syarat menjadi sekretaris, yaitu :
a) Syarat Kepribadian Yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi sekretaris, seperti sifat yang penyabar, sistematik, bijaksana, penampilan yang baik, ramah, pandai bergaul, dapat dipercaya, serta memegang teguh rahasia.
b) Syarat Pengetahuan Yaitu memiliki pengetahuan tentang perkembangan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan kesekretarisan seperti di bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, politik dan hukum secara umum dalam rangka untuk kelancaran tugasnya.
c)  Syarat Pengetahuan Khusus Yaitu pengetahuan tertentu yang sesuai jabatan dan tugas sekretaris sesuai tempat dimana ia bekerja, seperti dikantor pemerintah atau pun dikantor perusahaan swasta.
d) Syarat skill dan Teknik Kesekretarisan adalah kemampu seorang sekretaris yang langsung berhubungan dengan tugas kesekretariasannya. Hal ini meliputi seperti kemampuan mengetik, koresponden, stenografi, dan kearsipan.
e) Syarat Praktek  yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari seperti menerima tamu, telepon, dan membuat agenda pertemuan pimpinan atau kepala kantor atau perusahaan.
Menurut Sutiyoso (1996:8), agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik sekretaris harus mempunyai syarat-syarat tersebut yaitu :
a. Pendidikan Sekurang-kurangnya berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) ditambah pendidikan sekretaris.
b. Bahasa dan pengetahuan Umum Menguasai bahasa Indonesi dengan baik, secara Lisan maupun tertulis serta memiliki pengetahuan umum yang luas seperti misalnya, hukum, ekonomi, manajemen, dan sebagainya.
c. Ketrampilan atau keahlian kerja perkantoran Terampil dan cekatan dalam menerima dikte, mengetik, filing, bertelepon, berkorespondensi, dan pekerjaan kantor lainya.
d. Kepribadian Sabar, ramah tamah, penampilan diri yang baik, pandai bergaul, setia, dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia, cermat bekerja, memiliki ingatan yang baik dan mempunyai perhatian dan pekerjaan. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sekretaris harus mempunyai syarat-syarat yang harus dimilikinya agar dalam melaksanakan semua pekerjaanya dapat diselesaikan dengan baik dan sekretaris bisa mempertangungjawabkan pekerjaanya.

C.  Jenis-jenis Sekretaris.
Jenis-jenis sekretaris dapat dibedakan menjadi beberapa macam, tergantung dari sudut pandang peninjauanya Wursanto (2006:4) :
- Dari segi luas lingkup kerja dan tangungjawab, ada dua macam sekretaris, yaitu sekretaris organisasi dan sekretaris pimpinan.
- Dari segi kemampuan dan pengalaman kerja, ada dua macam sekretaris, yaitu sekretaris junior dan sekretaris senior.
-  Dari segi bidang kerja, antara lain dikenal sekretaris Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Sekretaris Bidang Pemerintah, Sekretaris Bidang Hukum, Sekretaris Bidang Administrasi dan politik dan sebagainya.
Berikut ini jenis-jenis sekretaris menurut Ursula Ernawati (2004:4) adalah sebagai berikut :

1. Sekretaris Organisasi.
Sekretaris organisasi adalah seorang office manager yang memimpin suatu sekretaris dari suatu perusahaan atau instansi pemerintah tertentu. Sekretaris organisasi juga disebut Executive Secretary. Ia bekerja tidak hanya atas perintah atasanya, tetapi juga memiliki wewenang untuk merencanakan sendiri rencana organisasinya, menyusun struktur dan data kerja organisasi, membuat keputusan, koordinasi, pengendalian. Jadi sebenarnya sekretaris menjalankan fungsi manajemen yang terdiri : planning, organisasi, actuating dan controling. Dengan demikian wewenang sekretaris organisasi jauh lebih luas dibandingkan dengan sekretaris pimpinan (private secretary).

2.  Sekretaris Pimpinan (Private Secretary).
Sekretaris pimpinan adalah tangan kanan pimpinan yang bertugas melaksanakan pekerjaan kantor untuk pimpinanya. Sekretaris pimpinan adalah pegawai staff dari suatu organisasi atau perusahaan, karena ia diangkat dan digaji oleh organisasi atau perusahaan. Sekretaris pimpinan bekerja tidak hanya untuk kepentingan pribadi pimpinan, namun bersifat kedinasan.

3.  Sekretaris Pribadi (Personal Secretary).
Sekretaris pribadi adalah seseorang yang melaksanakan aktivitas kantor untuk membantu kepentingan seseorang tertentu dan bersifat pribadi. Jadi ia bukanlah pegawai atau staf dari organisasi atau perusahaan, tetapi ia angkat dan digaji secara perorangan.

Menurut Saiman (2002:7), jenis-jenis sekretaris pribadi dikelompokkan sebagai berikut:

a.  Sekretaris Pribadi ( Private secretary/personal secretary).
Sekretaris pribadi hanya bekerja sebagai pembantu pimpinan dan sebagai mediator (perantara) pimpinan dengan tamu pimpinan. Seorang sekretaris pribadi bukannya pegawai secara struktual., tetapi mempunyai tangung jawab pada pimpinan secara langsung dan organisasi. Pekerjaan yang diberikan kepada sekretaris pribadi dipertangungjawabkan langsung pada pimpinan yang dibantunya.

b.  Sekretaris Manajer (sekretaris eksekutif).
Sekretaris yang berfungsi sebagai pimpinan dalam tugasnya dan juga sekaligus sebagai pembantu pimpinan, biasanya tempat kerjanya tidak satu ruang dan mempunyai staf-staf lagi. Sekretaris manajer atau eksekutif ini, bertangungjawab terhadap kelancaran pekerjaan dari bagian-bagian atau seksi-seksi tertentu dalam suatu kantor atau perusahaan.

c.  Sekretaris Muda (yunior secretary).
Sekretaris muda lebih banyak digunakan pada perusahaan, hal ini karena perusahaan, khususnya perusahaan yang sudah besar memerlukan banyak sekretaris yang mampu menangani bidangbidang tertentu, sehingga sekretaris muda diperlukan dalam pekerjaan yang jabatannya lebih rendah dari sekretaris senior.

d. Sekretaris Senior.
Sekretaris senior menjadi pemegang sekretaris eksekutif, hal ini karena tingkat pengalaman dan kemampuannya yang baik sangat diperlukan dalam melakukan manajeman tugas-tugas karyawan secara profesional sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan sekretaris senior dapat bertanggungjawab dengan pimpinannya.

e.  Sekretaris Jendral.
Pada dasarnya istilah sekretaris jendral ini sama pengertianya dengan pengertian istilah sekretaris umum secara umum. Sekretaris jendral dapat berupa jabatan sekretaris yang memiliki wewenang dan tugas yang sangat besar. Jadi sekretaris jendral umumnya hanya merupakan penamaan tertentu saja pada suatu organisasi ataupun lembaga. Dari beberapa jenis-jenis sekretaris di atas dapat disimpulkan bahwa sekretaris mempunyai berbagai macam jenis, dan pada intinya jenis-jenis sekretaris adalah membantu pimpinan dalam pekerjaannya.

D.  Fungsi Sekretaris.
Dalam sebuah kantor seorang pimpinan membutuhakan sekretaris untuk membantu meringankan tugas-tugas dan beban pimpinan, terutama dalam tugas-tugas yang bersifat rutin dan operasional, sehingga pimpinan berkonsentrasi dan mengurus tugas-tugas manajerialnya dengan baik, Maka dari itu, fungsi sekretaris berperan penting dalam sebuah kantor atau perusahaan. Menurut Ursula Ernawati (2004:9) ada beberapa fungsi sekretaris yaitu :
1.  Membantu meringankan tugas-tugas pimpinan.
Sedapat mungkin sekretaris harus mengambil alih tugas-tugas yang bersifat detail dari pimpinan, sehingga pimpinan tidak perlu memikirkan hal-hal kecil yang telah didelegasikannya kepada sekretaris. Begitu pula keputusan-keputusan yang akan dibuat oleh pimpinan sebagai besar harus ditindak lanjuti oleh sekretaris.
2.  Menangani informasi untuk pimpinan.
Yaitu semua keputusan yang diambil oleh pimpinan banyak tergantung kepada ketangkasan sekretaris dalam mengumpulkan, meyeleksi, mengolah, dan menyampaikan informasi.
3. Menjadi jembatan penghubung yaitu:
Harus membina dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dalam hubungan kerja dengan pimpinan. Ketiga fungsi sekretaris tersebut di atas, apabila dikaji lebih jauh maka sekretaris diharapkan :
-Mampu mengikuti derap dan langkah yang positif dari pimpinan.
-Mampu menetralisir kekurangan dan kelemahan  pimpinanya.
-Sekretaris berfungsi membantu pimpinan dalam memulai sampai menuntaskan suatu pekerjaan.
-Sekretaris harus mampu membantu mengatasi kesibukan dan kesulitan pimpinan, termasuk membantu mencari cara yang lebih baik dan efisien serta cara penyederhanaan penyelesaian suatu pekerjaan.

Fungsi sekretaris dalam menangani informasi adalah membantu pimpinan agar berhasil mencapai tujuan organisasi dengan cara memberikan informasi yang dibutuhkan pimpinan serta membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas manajerialnya berdasarkan informasi yang diterimanya, yang kemudian sekretaris melaksanakan tindak lanjut dari keputusan yang telah dibuat pimpinannya.

E.  Tugas-tugas Sekretaris.
Tugas-tugas sekretaris yaitu :

1. Menurut wewenangnya;
a. Tugas rutin, yaitu tugas-tugas yang hampir setiap hari dihadapi dan harus dikerjakan tanpa menunggu perintah atau instruksi khusus dari pimpinan.

b. Tugas instruksi, tugas-tugas yang tidak setiap hari dihadapi dan hanya dikerjakan bila ada perintah dari pimpinan.

c.  Tugas kreatif, tugas yang dikerjakan oleh sekretaris atas dasar inisiatif.

2. Menurut jenis tugasnya;
a.Tugas administrasi/perkantoran, tugas yang berhubungan dengan tulis-menulis, dokumentasi, dan pengetikan.
b.Tugas resepsionis, tugas yang berhubungan dengan tugas komunikasi.
c. Tugas keuangan, menangani keuangan pimpinan.
d. Tugas social,
e. Tugas insidentil.
Tugas yang tidak setiap hari dihadapi oleh sekretaris, hanya akan dilaksanakan apabila ada instruksi khusus biasanya berdasarkan unsur kepercayaan pimpinan kepada sekretarisnya bahwa ia sanggup mampu dan bisa diandalkan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Adapun kegiatan yang termasuk tugas melaksankan instruksi (tugas-tugas) antara lain :
- Mempersiapkan rapat (mulai dari menyusun daftar orang yang akan diundang, membuat surat undangan, mengatur ruangan rapat serta menyediakan segala bahan yang dibutuhkan untuk rapat tersebut).
- Mengatur makan siang atau makan malam pimpinan dengan relasinya.
- Menyusun makalah, pidato untuk pimpinan.
- Mengurus masalah dengan baik.
Mendatangi perusahaan lain atau instansi pemerintah untuk mencari informasi atau menyampaikan informasi.
Mengurus perjalanan dinas pimpinan (mulai dari pemesanan tiket, booking hotel, menyusun agenda perjalanan pimpinan sampai pada catatan pengeluaran biaya perjalanan dinas).
-  Menyusun surat-surat yang bersifat rahasia.
f.  Tugas Kreatif.
Tugas yang baik termasuk rutin, tetapi atas inisiatif sendiri tanpa diminta atau tanpa diperintah oleh pimpinan, namun wajib dilaksanakan dengan baik oleh sekretaris. Pada prinsipnya sekretaris harus dapat mencari sendiri apa yang perlu dikerjakannya asalkan menguntungkan perusahaan secara umum dan pimpinannya secara khusus. Lingkup tugas kreatif tidak terbatas, asalkan tidak menyimpang atau berseberangan dengan tugas yang dikerjakan pimpinannya.

Beberapa contoh tugas kreatif :
- Mengirimkan bunga atau ucapan selamat kepada rekan pimpinan yang memperboleh promosi jabatan.
-  Membuat kliping iklan atau artikel yang dibutuhkan perusahaan.
-   Membuat perencanaan kerja.
-  Mengumpulkan brosur, price list dari berbagai macam pameran yang berguna untuk perusahaan.
- Mempelajari organisasi, peraturan kerja, product knowledge, budaya perusahaan.
- Mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai macam pelatihan, loka karya, seminar ataupun kursus-kursus maupun pendidikan yang menunjang pekerjaan.

F.  Etika Sekretaris.
a.  Pengertian Etika.
Kata etika sering disebut dengan istilah “etiket” atau “ethies” dari segi etomologi (asal kata) istilah etika berasal dari kata latin “ethics” dalam bahasa yunani ‘ethicos” yang mempunyai arti kebebasan. Dari segi kata atau bahasa etika berasal dari yunani ethicos yang berarti norma-norma, aturan-aturan, kaidah, nilai-nilai bagi tingkah laku manusia yang baik dan yang buruk. Berikut ini beberapa pengertian mengenai etika yang penyusun ambil dari beberapa sumber atau pendapat.
1) Etika menurut (Wursanto,2006:39) adalah cabang ilmu filsafat yang membahas tingkah laku manusia berdasarkan kaidah “baik atau buruk, benar atau salah”.
2) Etika menurut (Didi Wahyu Sudirman,1982:27) adalah kriteria apa yang “baik” dan apa yang “tidak baik” terutama di tunjukan kepada tingkah laku atau sikap kelakuan manusia mana yang susila dan mana yang tidak susila.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa etika adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah yang “baik” maupun yang “tidak baik” serta tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pengertian Etiket.
Kata etiket berasal dari bahasa perancis “etiqulitte” adalah aturan sopan santun dalam pergaulan hidup. Sekalipun etiket adalah gejala universiil (yang meliputi seluruh alam dunia), ini tidak berarti bahwa di mana saja berlaku etiket yang sama. Sekretaris harus mempunyai etiket yang baik agar sekretaris bisa bersikap menghormati kepada pimpinan maupun bawahan tanpa memandang status, dengan etiket yang baik berarti sekretaris telah mengetahui norma-norma, nilai-nilai, kaidah kaidah yang diterima dan ditaati oleh sekretaris. Yang berupa peraturan-peraturan atau hal-hal yang sudah merupakan kebiasaan yang baik dan dianggap sudah diketahui dan perlu atau harus dilaksanakan.
Berikut ini pengertian mengenai etiket dari beberapa sumber :
1)Etiket Menurut Sedarmayanti (2005:147) adalah cara bicara yang sopan, cara duduk, menerima tamu dan sopan santunya lainya.
2)Etiket Menurut (Ursula Ernawati,2004:35) adalah tata cara pergaulan antar manusia yang meliputi aturan, tata karma, tata tertib, sopan santun dalam tindakannya
Dari kedua pandapat di atas mengenai pengertian etiket dapat di simpulkan bahwa etiket adalah tata cara atau sopan santun manusia di dalam pergaulan dan tingkah laku manusia seharihari.

c.  Etika Profesi.
Sekretaris Menurut Ursula Ernawati (2004:36-37) sekretaris yang melaksanakan etika profesi akan bersikap :
1)Selalu berdisiplin dalam tindakanya.
2)Solider dan tenggang rasa.
3)Berempati pada orang lain, tidak egois, selalu memperhatikan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi.
4)Terbuka, mau dikritik orang lain demi perbaikan diri.
5)Bersedia memanfaatkan kesalahan orang lain dan berani mengakui kesalahan dirinya serta berusaha tidak mengulanginya lagi.
6)Sabar dan mampu menahan diri.
7)Tidak melakukan perbuatan tercela seperti : menyebar gosip, mengumpat, mencela, berkeluh kesah dan lain-lain.
8)Menjadi seorang trouble shooter (pemecah masalah) bukan trouble maker (biang kerok).
9)Pandai membawa diri dan menyesuaikan diri pada berbagai situasi dan kondisi.
10)Selalu tulus dan ikhlas dalam membantu kesibukan ataupun kesulitan orang lain.
11)Senantiasa menciptakan suasana kerja yang menggembirakan.
12)Memahami dan menjalankan aturan dan tata karma.
13)Bersedia menjadi pendengar yang baik.
14)Bila perlu memberi saran yang positif.
15)Membesarkan hati teman yang sedang bersusah hati.
16)Berpikir rasional.

G. Peranan Sekretaris.
Sekretaris yang profesional memegang teguh peranan sangat penting bagi dunia kerja, peranan yang dibutuhakan perusahaan, dan menjadi hal yang sangat berharga atau harta yang sangat diutamakan bagi pimpinannya.
Menurut Saiaman (2002:37), peranan sekretaris secara umum yaitu sebagai berikut : 

1.  Peran sekretaris terhadap atasan :
-Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan bagi bawahan.
-Sebagai perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
-Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan tanggung jawab.
-Sebagai alternatif pemikiran dan pimpinan dalam ide-ide.

 2. Peranan sekretaris terhadap bawahan :
-Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaan.
-Menerima pendapat dan usul dari bawahan dari berbagai masalah.
-Memberiakan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar dan berhasil baik.

No comments:

Post a Comment